Categories Kesehatan Umum

Belajar Sinematografi: Atur Gambar Menjadi Cerita

Covid19Read.com – Belajar Sinematografi: Membuat Gambar Jadi Narasi

Sinematografi yakni seni serta tehnik dalam tangkap gambar bergerak buat mengatakan pesan atau narasi di layar-lebar. Pada dunia perfilman, sinematografi bukan sekedar hanya masalah camera, penyinaran, atau konstruksi gambar, namun juga sertakan bagaimana visual itu berperan pada pengisahan narasi. Untuk seorang pembikin film, sinematografi merupakan alat penting yang bisa perdalam pengalaman pemirsa. Untuk pahami sinematografi, diperlukan evaluasi yang mendalam berkenaan teori serta prakteknya. Artikel berikut bakal membicarakan sejumlah langkah buat mendalami sinematografi dengan efektif serta dalam.

1. Ketahui Dasar-Dasar Sinematografi
Untuk mulai belajar sinematografi, soal pertama yang penting dimengerti merupakan rencana dasar yang membuatnya. Sinematografi asal dari dua kata, “sinema” yang bermakna pergerakan atau film, dan “grafi” yang bermakna gambar atau penulisan. Lewat kata lain, sinematografi merupakan seni menggambar dengan gambar bergerak.

Sejumlah bagian dasar dalam sinematografi mencakup:

Formasi Gambar: Penyusunan bagian-bagian visual pada suatu frame. Masalah ini termasuk posisi subyek, background, dan obyek dalam frame.
Penyinaran: Tehnik penerangan amat bertindak dalam tentukan suasana hati atau atmosfer film. Penyinaran yang pas bisa membikin sesuatu episode berasa sensasional, rahasia, atau bahkan juga menakutkan.
Camera dan Lensa: Pemakaian camera serta model lensa yang tidak sama akan membikin sudut pandang visual yang beda. Penentuan lensa, pojok ambil gambar, serta gerakan camera seluruhnya berperan pada trik narasi dikisahkan dengan visual.
Warna serta Kontras: Warna berkekuatan buat memberikan emosi dan pesan tersendiri. Wawasan perihal teori warna serta kontras bakal menolong seorang sinematografer memutuskan palet warna yang sama dengan suasana hati narasi.
2. Kenali Peranan Sinematografer dalam Film
Sinematografer atau direktur potografi (DP) yakni personal yang bertanggungjawab atas semua sisi visual dalam pembikinan film. Andil mereka begitu krusial, sebab tiap keputusan yang mereka bikin berkaitan dengan gambar, penyinaran, serta pergerakan camera akan pengaruhi bagaimana pemirsa merasai narasi yang dikatakan. Sinematografer bekerja sama dengan sutradara guna merealisasikan misi inovatif film itu.

Terkecuali itu, sinematografer mesti kuasai pelbagai teknik seperti pemilihan macam camera (misalkan camera film atau digital), pengaturan penerangan buat gapai effect tertentu, dan gerakan camera yang aktif, seperti treking shot atau dolly shot. Semua ketetapan itu mesti diperhitungkan berhati-hati buat meyakinkan visual yang dibuat sama dengan pesan yang ingin dikatakan.

3. Belajar Tehnik Dasar Camera dan Penyinaran
Satu diantaranya cara pertama yang terpenting saat belajar sinematografi ialah mendalami tehnik dasar pemakaian camera dan penerangan. Beberapa teknik ini yakni landasan dari sinematografi yang efektif.

Penyusunan Camera: Mendalami teknik mengontrol camera yaitu langkah awal dalam membikin gambar yang memikat. Termaksud di dalam masalah tersebut ialah setting aperture, shutter speed, serta ISO. Tiap-tiap penataan ini pengaruhi kwalitas gambar yang dibuat. Misalkan, aperture mengendalikan kedalaman lapangan (depth of field), sedangkan shutter speed pengaruhi bagaimana pergerakan direkam.
Penerangan: Salah satunya unsur penting yang memperbandingkan film dari alat visual yang lain yakni pemanfaatan penerangan. Dalam sinematografi, penyinaran tidak sekedar dipakai guna mencahayai subyek, dan juga buat membentuk kondisi hati atau atmosfer tertentu. Misalkan, penerangan rendah (low-key lighting) kerap dipakai dalam film seram guna membikin kemelut atau mistik. Kebalikannya, penyinaran jelas (high-key lighting) kebanyakan dipakai dalam humor atau sinetron enteng.
4. Kerjakan Teknik Konstruksi dan Ambil Gambar
Selainnya teori, latihan yang terus-terusan penting untuk kuasai sinematografi. Satu diantara metode terbaik buat latih diri yakni dengan konsentrasi di formasi gambar. Konstruksi gambar yakni trik Anda mengatur beberapa elemen visual di sebuah frame guna membuat keselarasan, simetri, atau kegentingan.

Sejumlah konsep dasar susunan gambar yang penting didalami yakni:

Rule of Thirds: Konsep ini membaginya frame jadi tiga sisi secara horizontal dan vertikal, agar gambar lebih aktif serta menarik.
Leading Lines: Memakai garis-garis yang terdapat di scene guna arahkan pandangan pirsawan ke subyek penting atau titik penting pada gambar.
Framing: Gunakan komponen-komponen disekitaran subyek guna membingkai gambar, yang bisa memberinya kesan-kesan jika subyek lebih bernilai ataupun lebih menghebohkan.
5. Ketahui Peranan Musik serta Suara dalam Sinematografi
Walau sinematografi focus di visual, unsur nada, terpenting musik serta dampak nada, sangat juga penting guna membuat pengalaman sinematik yang komplet. Musik bisa perkuat emosi yang ingin ditayangkan di sebuah bab. Nada ambient atau resiko nada bisa memberi kedalaman serta realisme pada film.

Penting untuk mendalami bagaimana nada dan visual bekerja sama untuk membuat cerita yang koheren. Misalkan, sebuah fragmen yang menghebohkan bisa bertambah lebih kuat dengan musik yang memberikan dukungan, atau sebuah episode yang penuh kegentingan bisa semakin menakutkan dengan resiko nada yang pas.

6. Keteraturan serta Tipe Visual
Tiap-tiap sinematografer punyai jenis visual yang unik. Tipe ini tampil lewat beberapa pilihan seperti pemilihan lensa, penyinaran, dan formasi gambar. Oleh sebab itu, sangat perlu untuk menumbuhkan model visual yang stabil, yang bukan hanya penuhi keperluan narasi namun juga berikan sifat di film.

Kestabilan ini bisa disaksikan pada beberapa kreasi besar dalam histori perfilman. Umpamanya, tipe visual yang diputuskan oleh sinematografer seperti Roger Deakins atau Emmanuel Lubezki benar-benar dalam dan menonjol. Mereka tidak sekedar memanfaatkan beberapa teknik sinematografi dengan pandai, namun juga membentuk jati diri visual sebagai ciri-ciri dari beberapa film yang mereka buat.

7. Latihan serta Belajar dari Film-Film Termasyhur
Untuk jadi pakar dalam sinematografi, belajar dari sejumlah film yang sudah sukses secara visual begitu penting. Tontonlah film dengan memerhatikan tiap-tiap unsur sinematografi: bagaimana camera bergerak, bagaimana penyinaran dipakai, dan bagaimana konstruksi gambar memberikan dukungan cerita.

Dengan memonitor kreasi-kreasi sinematografer besar seperti Christopher Doyle (diketahui dengan beberapa karyanya bersama Wong Kar-wai) atau Vittorio Storaro (yang dikenali kreasinya pada “Apocalypse Now” serta “The Last Emperor “), Anda bisa mendalami bagaimana mereka berperan di pembuatan keadaan dan sifat di sebuah film.

8. Ringkasan
Belajar sinematografi merupakan perjalanan panjang yang perlu pengabdian, uji coba, dan kesabaran. Dengan kuasai teknik dasar, menyadari peranan visual dalam ceritakan, dan terus latihan, Anda bisa meningkatkan potensi buat membuat gambar yang tidak sekedar menarik dengan visual, tapi juga penuh arti dan emosi. Sinematografi yaitu seni guna bercerita narasi lewat gambar, serta untuk seorang pencipta film, ini merupakan alat yang paling kuat guna pengaruhi bagaimana narasi dirasa oleh pemirsa. https://cinemacamera.net

Leave a Reply